Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Saham Boeing Tergelincir Setelah Kecelakaan Pesawat Air India

cek disini

Saham Boeing Anjlok Usai Kecelakaan Dreamliner Air India, Pasar Global Berjaga-jaga

Barabai –  saham Boeing tergelincir tajam setelah kecelakaan tragis pesawat 787-8 Dreamliner milik Air India. Insiden ini kembali menyoroti isu keselamatan udara, sekaligus mengguncang kepercayaan investor terhadap raksasa kedirgantaraan asal Amerika Serikat itu.

Menurut data Google Finance, saham Boeing turun 4,56% dan ditutup di level USD 204,29, dengan titik terendah menyentuh USD 201,28. Padahal, hanya sehari sebelumnya saham ini bertengger stabil di atas USD 210.

Tragedi di Langit India

Kecelakaan yang jadi pemicu ini terjadi beberapa menit setelah pesawat Dreamliner tujuan London Gatwick lepas landas dari Ahmedabad, India. Di dalamnya terdapat 242 penumpang, termasuk warga negara India, Inggris, Kanada, dan Portugal. Pesawat nahas itu jatuh menabrak area permukiman, memicu kobaran api dan kepanikan di darat.

Saham Boeing dan Pabrikan Mesinnya Anjlok Imbas Air India Jatuh

Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia

Air India mengonfirmasi bahwa korban luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit, namun jumlah korban jiwa belum dipastikan secara resmi.

Meskipun Dreamliner dikenal sebagai pesawat long-haul modern dengan rekam jejak keselamatan yang nyaris bersih sejak diperkenalkan pada 2011, insiden ini menjadi pukulan telak, baik bagi Boeing maupun maskapai pengguna.

Dampak Langsung: Pasar Merespons dengan Waspada

Investor khawatir akan kemungkinan penundaan pengiriman pesawat, biaya tambahan untuk inspeksi, dan pengawasan ketat dari regulator setelah kejadian ini. Hal ini tentu bisa menambah tekanan di tengah krisis rantai pasok dan lonjakan biaya logistik global yang belum benar-benar pulih.

Analis memperkirakan bahwa margin keuntungan Boeing dapat tergerus jika harus melakukan perbaikan armada atau menyesuaikan proses produksi. “Ini adalah skenario klasik di mana persepsi pasar berubah dalam semalam karena faktor non-ekonomi: reputasi dan keselamatan,” ujar seorang analis pasar dari Bloomberg TV.

Wall Street Variatif, Teknologi Masih Menyala

Meski saham Boeing tersandung, bursa Amerika Serikat menunjukkan performa beragam:

  • S&P 500 naik 0,2%, didorong oleh lonjakan saham teknologi, terutama Oracle

  • Nasdaq naik 0,2%, mengikuti tren positif di sektor cloud dan AI

  • Dow Jones turun 0,1%, tertahan oleh pelemahan sektor industri dan penerbangan

Saham Oracle menjadi bintang hari itu setelah laporan keuangan kuartal IV yang melampaui ekspektasi, serta prediksi pertumbuhan besar dari divisi cloud mereka berkat permintaan kecerdasan buatan (AI). CEO Safra Catz bahkan menyebut pendapatan cloud bisa naik lebih dari 70% pada tahun fiskal 2026.

Investor di Persimpangan

Dengan satu sisi pasar ditopang optimisme teknologi dan sisi lain diguncang kekhawatiran keselamatan penerbangan, investor global kini berdiri di persimpangan. Laporan inflasi Amerika yang relatif rendah di bulan Mei, sebesar 0,1%, sempat memberikan harapan bahwa suku bunga tak akan kembali naik dalam waktu dekat.

Namun, gejolak dari sektor industri seperti yang menimpa Boeing memperingatkan bahwa risiko pasar tidak hanya datang dari angka, tetapi juga dari peristiwa tak terduga yang mengguncang kepercayaan publik.

Penutup: Awal yang Berat bagi Boeing

Boeing kembali berada dalam tekanan—bukan karena teknologi, tapi karena krisis kepercayaan. Investigasi masih berlangsung, baik di India maupun oleh regulator penerbangan AS. Dunia menanti jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi di langit Ahmedabad.

Satu hal yang pasti, untuk perusahaan sekelas Boeing, setiap kecelakaan bukan hanya soal kerugian finansial, melainkan pertaruhan reputasi global.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *