Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Menewaskan diBanjarmasin Tiga Nyawa Melayang di Halaman Sekolah

cek disini

Menewaskan diBanjarmasin Tiga orang pemuda, yakni dua bersaudara Fadil dan Ijat, serta teman mereka, Reno, meregang nyawa secara tragis di halaman SMP Negeri 35 Banjarmasin. Peristiwa ini menjadi pembicaraan hangat masyarakat dan menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga korban.

Pelaku pembunuhan, yang diketahui bernama Sule, kini telah berhasil diamankan pihak kepolisian. Namun, pertanyaan besar masih menggantung: bagaimana sebuah pertemuan santai bisa berubah menjadi aksi brutal yang merenggut nyawa tiga orang sekaligus?

Salah satu saksi kunci dalam tragedi ini adalah UW, teman dekat korban. Dalam keterangannya kepada aparat, UW mengungkap bahwa malam itu ia sedang berada di rumah Fadil. Ia kemudian menerima panggilan telepon dari seorang teman yang mengajaknya untuk berkumpul di SMPN 35. Tanpa firasat buruk, UW dan Fadil berangkat menuju lokasi.

Setibanya di halaman sekolah, suasana awalnya tampak normal. Beberapa pemuda terlihat duduk melingkar, sebagian memegang botol minuman keras. Di antara kerumunan itu, terdapat wajah asing yang belum dikenal UW maupun Fadil. Ia adalah Sule, pria yang ternyata akan menjadi aktor utama dari tragedi malam itu.

Menewaskan diBanjarmasin
Menewaskan diBanjarmasin

Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia

Awal mula konflik dipicu oleh ajakan Sule untuk membeli minuman tambahan secara patungan. Namun, Fadil menolak dengan santai, mengatakan, “Saya beli sendiri juga bisa.” Kalimat itu rupanya menyinggung perasaan Sule. Ketegangan pun mulai muncul, dan adu mulut antara keduanya tak terelakkan.

Beberapa orang mencoba meredakan suasana, namun amarah Sule belum padam. Ia sempat berkata kepada Fadil, “Panggil saudaramu ke sini,” seolah ingin memperluas konflik. Tidak lama kemudian, Ijat pun datang ke lokasi, diikuti oleh Reno. Namun kedatangan mereka justru menjadi awal dari babak tragis berikutnya.

Dalam waktu singkat, situasi berubah kacau. Sule tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam dan menyerang secara membabi buta. Teriakan minta tolong menggema, namun semuanya telah terlambat. Ketiga pemuda itu tersungkur bersimbah darah, dan nyawa mereka tak dapat diselamatkan.

Masyarakat sekitar yang mendengar keributan segera berdatangan. Polisi pun bergerak cepat ke lokasi setelah mendapat laporan. Sule berhasil ditangkap tak lama kemudian dan kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolresta Banjarmasin.

Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi pengingat betapa rentannya situasi bisa berubah hanya karena hal sepele. Minuman keras, ego, dan emosi yang tak terkendali menjadi kombinasi mematikan yang merenggut masa depan tiga anak muda.

Kini, warga Banjarmasin hanya bisa berharap agar keadilan ditegakkan, dan kejadian seperti ini tidak kembali terulang. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu, malam itu menjadi saksi bisu dari tragedi yang merenggut nyawa—dan mengguncang hati banyak orang.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *