
Barabai – penggunaan Stadion Maguwoharjo, yang terletak di Sleman, sebagai kandang baru PSIM. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, kans PSIM untuk berkandang di stadion yang telah menyelesaikan transmisi ini semakin terbuka lebar.
Namun, meski ada peluang, tidak semua pihak langsung memberikan komentar atau kepastian. Niko Angga, Sekjen Brajamusti, mengaku bahwa dirinya masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai kesepakatan penggunaan Stadion Maguwoharjo. “Saya belum bisa berkomentar dulu, sambil menunggu info perkembangan dari panpel dan manajemen,” ujarnya ketika dihubungi detikJogja pada Sabtu (21/6/2025).
Meski begitu, para suporter PSIM yang dikenal dengan nama Brajamusti dan Mataram Independent (The Maident) menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap kemungkinan PSIM berkandang di Stadion Maguwoharjo. Rendy Agung Prasetya, Ketua Umum The Maident, menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mendukung PSIM di mana pun mereka bermain. Menurut Rendy, keberadaan Stadion Maguwoharjo yang tidak terlalu jauh dari pusat Kota Jogja menjadi salah satu alasan mengapa mereka sangat mendukung langkah ini. “Kami senang jika PSIM berkandang di Maguwoharjo, apalagi stadion ini baru selesai transmisi. Ini pasti akan menambah semangat kami untuk mendukung PSIM dalam laga-laga home,” ungkap Rendy.
Dukungan untuk PSIM di Stadion Maguwoharjo semakin kuat setelah Gubernur DIY, Sultan HB X, memberikan lampu hijau.
penggunaan stadion
Selain itu, Sultan juga tidak mempermasalahkan jika Stadion Maguwoharjo digunakan bersama oleh dua tim, yakni PSS Sleman dan PSIM Jogja. “Kan tidak digunakan secara bersamaan, jadi tidak masalah jika ada dua tim yang memakai stadion yang sama. Itu justru bisa memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada,” jelas Sultan. Pernyataan Sultan ini menjadi angin segar bagi para pendukung PSIM, yang sejak lama menginginkan tim mereka memiliki kandang tetap yang representatif.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Upaya PSIM untuk berkandang di Stadion Maguwoharjo juga sudah melalui berbagai tahapan. Manajemen dan Panpel PSIM telah menggelar audiensi dengan pengelola stadion dan pihak terkait di Pemkab Sleman. Wendy Umar, Ketua Panpel PSIM, menyatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pernyataan Sultan HB X dan bertujuan untuk mengurus perizinan penggunaan stadion. “Kami sudah sowan ke pengelola stadion dan BKAD Sleman untuk mengajukan perizinan menggunakan Stadion Maguwoharjo,” ujar Wendy.
Proses perizinan ini menjadi sangat penting agar PSIM bisa segera mendapatkan kepastian terkait tempat bermain mereka di musim depan. Jika semua berjalan lancar, Stadion Maguwoharjo akan menjadi rumah baru bagi Laskar Mataram, dengan segala fasilitas modern yang telah diperbarui dan memenuhi standar internasional.
Antusiasme Suporter dan Dampak Positif bagi PSIM
Dukungan dari suporter sangat vital dalam perjalanan PSIM, baik saat bermain kandang maupun tandang. Dengan fasilitas yang lebih baik dan lebih dekat dengan pusat kota Jogja, PSIM dapat memanfaatkan Stadion Maguwoharjo untuk menarik lebih banyak penonton. Selain itu, memastikan stadion yang sudah selesai juga kenyamanan dan keamanan bagi para pemain maupun penonton yang hadir.
Dari sisi tim, berkandang di stadion dengan standar internasional tentunya akan memberikan banyak keuntungan. Selain fasilitas yang lebih baik, atmosfer pertandingan yang lebih profesional bisa membantu PSIM meningkatkan kualitas permainan mereka. Stadion Maguwoharjo yang lebih modern juga akan memperkuat citra PSIM sebagai tim yang siap bersaing di level tertinggi sepak bola Indonesia.
Kesimpulan
Kans PSIM Jogja untuk berkandang di Stadion Maguwoharjo untuk Liga 1 2025/2026 memang terbuka lebar. Dukungan dari Gubernur DIY, Sultan HB X, dan antusiasme suporter seperti The Maident memberikan angin segar bagi masa depan PSIM. Meski begitu, kepastiannya masih harus menunggu perkembangan dari pertemuan dengan pihak pengelola stadion dan Pemkab Sleman.
